A. Budaya Kota Bima Bima merupakan salah satu nama
daerah yang kaya akan budaya dan adat istiadat yang merupakan ciri khas dari
masyarakat Bima itu sendiri. Banyaknya budaya dan etnis yang masuk ke daerah
Bima, menyebabkan banyaknya agama yang dianut oleh masyarakat cukup beragam,
meskipun lebih dari 90% masyarakat Bima sekarang menganut agamaislam. Tetapi, sekarang budaya dan tradisi
itu semakin meluntur. Banyaknya anak-anak dan remaja yang mereka tidak mengetahui
tentang budayanya sendiri. Padahal, budaya, tradisi dan adat-istiadat itu perlu
kita jaga dan lestarikan bersama. Sangat disayangkan, apabila budaya yang
diwariskan secara turun-temurun dan merupakan ciri khas Negara Indonsia itu
hilang atau diambil oleh Negara lain. Salah
satu paralatan dan perlengkapan hidup yang sangat diperhatikan oleh masyarakat
Bima adalah pakaian. Bima mengenal bermacam-macam jenis pakaian adat yaitu :
1. Baju poro berwarna merah untuk para
gadis, berwarna ungu hitam untuk kaum ibu. Di ujung lengan baju di pasang
satampa baju yang berfungsi sebagai penutup lengan dan juga sebagai aksesoris
2. Tembe songke atau sarung songket
warna dasar coklat dan boleh juga hitam dengan motif garis-garis kecil dihiasi
dengan sulaman benang emas dan perak untuk semua laki-laki.
Di
daerah Bima ada pembagian alat musik, menurut pembagian tersebut, silu termasuk
golongan alat musik tiup, alat musik pukul dengan tangan misalnya rebana, alat
musik petik misalnya gambus, alat musik yang dipukul misalnya gendang, alat
musik gesek misalnya biola Bima.
Terdapat
budaya tarian pada suku Bima diantaranya Tari mpaa lenggo sebuah tarian guna
menyambut maulid nabi muhammad saw. Tarian ini juga sering dipertunjukan pada
upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. Tari batunganga sebuah
tari berlatar belakang cerita rakyat, mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap
putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putridapat keluar
dari dalam batu itu.
Terdapat
pula bangunan adat pada suku Bima, diantaranya ada Istana sultan sumbawa
merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut
berlantai tiga terbuat dari kayu jati dan beratap sirap. Lantai bawah tempat
pengawalan. Lantai kedua tempat kediaman sultan dan permaisuri. Sedangkan
lantai tiga disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.
B. Makanan Khas Bima
1. Kelompok Lauk Pauk (Uta), Letak
Bima yang secara geografis berada di pesisir pantai mempengaruhi selera
makan orang Bima. Kebanyakan makanan Bima terdiri dari ikan dan hasil
laut lainnya. Orang Bima bilang kalau belum makan pakai ikan rasanya
gimana gitu ada yang kurang pokoknya seafood is the best lah.Dalam bahasa bima ikan disebut dengan “uta”. -Uta palumara
(Ikan berkuah asam,manis, pedas, dengan tambahan aroma khas pataha (daun kemangi))#waahh ngebayangin aja udah ngiler nih -Uta londe puru
(bandeng bakar) cita rasa bandengnya
itu beda, rasa dagingnya manis, gurih karena langsung dari ombo (tambak
air laut). Biasanya dulu waktu SMA sering jalan-jalan ke tambak “teman/
keluarga” untuk “panen” uta londe puru ,bayangin aja makan ikan
sepuasnya langsung dari ‘tambak”nya di tengah suasana pantai dengan
semilir angin laut yang sepoi-sepoi, ditambah lagi nikmatnya es kelapa
muda (srutt-srutt wuisshh syahduuuuu, udah gitu gratis lagi) heheh. uta palumarauta londe puruUta Sepi tumis/Jame sepi, Yang satu ini juga makanan
favorit orang bima, terbuat dari udang yang kecil-kecil yang ditumis
dengan tomat,cabe, Asam muda dan daun kemangi. Rasanya???? (waah sulit
diungkapkan, pokoknya kalau ada lauk ini siapkan nasi
sebanyak-banyaknya, satu bakul juga kaya’nya habis hihihi) uta sepi tumiUta poco,karamba, tumis (Tumis Cumi kering dan Ikan
Asin) Waah ini Favorit temen-temen kos, kalau ada kiriman orang tua dari
Bima, langsung dah pada request masakan ini.(Rezeki anak kos) hahaha
sebenarnya masih banyak lagi masakannya ada mangge mada,karwiti, dsb.
mungkin akan dijelaskan lain kali Walaupun orang Bima menggemari ikan
laut, bukan berarti di Bima tidak mengenal makanan selain ikan. Daging
Kambing adalah makanan favorit setelah ikan disusul Daging Rusa atau
Menjangan, Daging Sapi, Kerbau dan Kelompok Unggas serta terakhir Daging
Kuda. Yang kedua adalah Kelompok Sayuran. Daun dan Buah
Kelor adalah sayuran yang paling populer, di Bima. Banyak penelitian
menunjukan bahwa daun kelor sangat bermanfa’at untuk kesehatan.. Dalam
Bahasa Bima sayur disebut “utambeca”. Dalam Kuliner Bima memang tidak banyak dikenal sayuran yang ditumis, sayur itu selalu identik dengan makanan yang berkuah.
Uta Mbeca Maci ro’o parongge (sayur bening daun kelor), Sayur ini
sangatlah simple, sayur bening dari daun kelor, sayur ini sangat
diminati oleh orang bima, untunglah dimakassar masih banyak yang menjual
dau kelor jadi kalau timbul rasa “kangen” akan daun kelor maka secepat
mungkin membelinya di pasar terdekat dan segera memasaknya.
Kelompok Pelengkap atau Sambal Ini paling penting,
kalau tak ada yang satu ini rasanya gag lengkap, di bima ada banyak
sekali ragam jenis sambal, baik sambal mentah maupun matang. Enak atau
tidaknya suatu santapan tergantung makanan pelengkap ini.
Sambal doco tomat (sambal tomat), teman-teman kost kadang bingung,
kok bisa ya makan yang semuanya serba mentah, tapi setelah di suruh
“icip-icip” malahan mereka minta nambah lagi
Sambal tota fo’o (bingung nih bahasa indonesianya apa ya yang
bagus??)#garuk-garuk kepala, yang jelas apapun makanannya minumnya teh
botol S***o (asli iklan nih), yang satu ini dibuat dari irisan tipis
mangga muda,lombok, tomat, daun kemangi, hmm rasanya Asam,asam pedas
(Rame rasanya) ya udaah masih bingung sama rasanya?? *cobain aja deh
sendiri.
Kelompok Penganan/Makanan Kecil. Jenis penganan Bima
banyak dipengaruhi oleh citarasa melayu, manis bersantan, dan banyak
juga kue kering diantaranya : Pangaha bunga (paling terkenal di Sila
kananga, tempat tinggal ku*hehe) Bingka dolu, Kahangga, Tamu sinci, Mina
sarua, Kadodo(dodol), dan masih banyak lagi.
CIRI KHAS KOTA BIMA
Tenun Ikat Bima
Ke kota Bima, tak lengkap jika tak melihat langsung proses pembuatan
Tenun. Ragam budaya yang memperlihatkan identitas kota Bima sebagai
sebuah entitas yang unik dengan sejumlah kearifan lokalnya ini sangat
terkenal bahkan sejak abad ke-15 silam. Kain tenun Mbojo merupakan kain tenun khas asal daerah Bima dan beberapa daerah di sekitar Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar